Kamis, 17 April 2014

Save Our Earth !

Save Our Earth !

Krisis lingkungan yang terjadi saat ini baik dalam skala nasional maupun global, sudah sampai pada tahap yang serius dan mengancam eksistensi planet bumi di mana manusia, hewan dan tumbuhan bertempat tinggal dan melanjutkan kehidupannya. Manusia modern dewasa ini sedang melakukan perusakan secara perlahan, akan tetapi nyata terhadap sistem lingkungan yang menopang kehidupannya. Manusia adalah sebagian kecil dalam makro kosmos, manusia hanyalah mikro kosmos. Sebaliknya alam atau makrokosmos ada dalam diri manusia. Disinilah letak kekhalifahannya. Namun banyak manusia tidak mampu menguasai alam dalam dirinya sehingga alam diluar dirinya menjadi rusak.
Manusia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan di permukaan bumi ini. Peningkatan jumlah penduduk dunia yang sangat pesat, telah mengakibatkan terjadinya eksplorasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam, terutama hutan dan bahan tambang yang akibatnya ikut memacu terjadinya kerusakan lingkungan terutama yang berupa degradasi lahan. Padahal lahan dengan sumberdayanya berfungsi sebagai penyangga kehidupan hewan dan tumbuhan termasuk manusia. Orientasi hidup manusia modern yang cenderung materialistik dan hedonistik juga sangat berpengaruh. Kesalahan cara pandang atau pemahaman manusia tentang sistem lingkungannya, mempunyai andil yang sangat besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi dunia saat ini. Cara pandang dikhotomis yang memandang alam sebagai bagian terpisah dari manusia dan paham antroposentris yang menganggap bahwa manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peran besar terjadinya kerusakan lingkungan.
Hutan adalah paru-paru dunia, dapat dibayangkan bagaimana jadinya bumi jika hutan menjadi gundul atau malah terjadi kebakaran. Sama halnya seperti manusia, apa yang akan terjadi pada kita jika paru-paru kita rusak, hal yang paling tepat adalah kita akan sulit sekali untuk bernafas dan jika hal itu terjadi, besar kemungkinan kita untuk tidak bernafas lagi. Jika hutan, maupun sumber daya alam yang lain mulai berkurang dan telah beralih fungsi dengan tidak semestinya, maka dapat dipastikan bumi kita akan perlahan-lahan sekarat.
Upaya untuk penyelamatan lingkungan sebenarnya telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada masyarakat, melalui pendidikan dan pelatihan, pembuatan peraturan pemerintah, Undang Undang, maupun melalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sains dan teknologi serta program program lain juga telah banyak dilakukan. Namun, hal tersebut masih belum cukup untuk menyadarkan kekeliruan manusia.
Upaya-upaya praktis penyelamatan lingkungan dengan memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi rupanya tidak cukup untuk mengendalikan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia. Permasalahan lingkungan ternyata bukan hanya masalah teknis ekologi semata, akan  tetapi juga menyangkut teologi. Permasalahan yang menyangkut lingkungan sangat komplek serta multidimensi. Oleh karena itu nilai-nilai agama yang juga bersifat multidimensi mungkin bisa digunakan sebagai landasan berpijak dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Seandainya setiap manusia bisa berfikir akan bagaimana nanti dirinya dan juga semua orang jika bumi yang merupakan tempat tinggal kita ini hancur, bukankan itu berarti kita tidak lagi mempunyai tempat untuk tinggal? Oleh karena itu, mulailah berfikir dari sekarang, bagaimana kita tanpa paru-paru dan juga akan tinggal dimana kita jika kita tidak lagi memiliki “rumah” yang layak untuk kita tinggali. Save Our Earth ! it means : Save Our Lungs and Our Sweet Home !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar