PENGGUNAAN MIKROSKOP
TUJUAN
1.
Memperkenalkan
komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
2.
Menentukan luas
bidang pandang mikroskop
3.
Mempelajari
cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop
DASAR
TEORI
Mikroskop
(bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan
kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam
bidang Biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari
benda-benda yang kecil (Widjojo, 1987). Mikroskop Biologi digunakan untuk mengamati
benda-benda tipis dan transparan. Benda yang di amati biasanya diletakkan di
atas kaca objek dan medium air dan ditutup dengan kaca penutup.
Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling
umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang
fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu : mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui
spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi cahaya
sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksi ke mata
(Campbell, 2008). Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2
lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase
kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Komponen-komponen mikroskop :
·
Lensa okuler,
yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
·
Lensa objektif,
lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran
lensa objektif.
·
Tabung
mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan
lensa objektif dengan lensa okuler.
·
Makrometer
(pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop
secara cepat.
·
Mikrometer
(pengatur halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan Mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih
kecil daripada makrometer.
·
Revolver,
revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.
·
Reflektor,
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor
ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang
yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
·
Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
·
Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
·
Meja mikroskop,
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·
Penjepit kaca,
penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.
·
Lengan
mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
·
Kaki mikroskop,
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·
Sendi
inklinasi, untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Cara menggunakan mikroskop :
1.
Siapkan
mikroskop dan letakkan di atas meja yang datar
2.
Atur cermin
mikroskop agar menghadap cahaya sehingga kaca kondensor menjadi terang
3.
Pasang preparat
di atas meja mikroskop dengan cara menjepitnya
4.
Aturlah
preparat hingga bagian yang ingin diamati berada dibawah lensa objektif
5.
Naikkan
kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor
6.
Sambil melihat
melalui okuler, amati preparat sampai benda terlhat fokus dengan cara memutar
makrometer dan mikrometer
METODE PENELITIAN
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
·
Mikroskop
·
Gelas obyek dan
gelas penutup
·
Pipet tetes
2.
Bahan
·
Potongan kertas
bertuliskan huruf “d” dan “b”
·
Air
CARA KERJA
1.
Pengamatan
terhadap potongan huruf “d” dan “b”
Letakkan
potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah perlahan-lahan dengan
kaca penutup, lalu amati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa objektif
lemah.
↓
Bandingkan
letak bayangan dengan objek yang diamati. Gambarlah bayangan tersebut.
↓
Sambil
memandang ke dalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke kanan, amati
pergerakannya.
2.
Mengukur luas
bidang pandang
Letakkan
potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah dengan kaca penutup
secara perlahan-lahan, lalu amati preparat dengan perbesaran lensa objektif
lemah.
↓
Perhatikan
bahwa dibagian semping kiri dan dibelakang meja preparat terdapat skala yang
menentukan dua sumbu.
↓
Amati
lewat okuler dimana letak huruf “d” atau “b”, kemudian geserlah ke arah kanan
sampai batas terakhir huruf terlihat. Tandai pada angka berapa letak titik
dengan melihat angka pada skala.
↓
Selanjutnya,
geserlah ke arah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh bagian kanan.
↓
Hitunglah
luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara kedua titik (diameter
bidang pandang) dengan rumus :
L 

Keterangan :
L : Luas bidang pandang
π : 3,14
r2 : Jari-jari
HASIL PENGAMATAN
1.
Pengamatan pada
huruf “b”
Ketika huruf
“b” di amati di bawah mikroskop, maka yang tampak pada lensa okuler adalah
huruf “q” dengan menggunakan perbesaran 4 kali. Titik fokus awal benda adalah
33 dan 9 (kiri dan kanan), dan 20 dan 2 (depan dan belakang).
2.
Pengamatan pada
huruf “d”
Ketika huruf “d” di amati di bawah
mikroskop, maka yang tampak pada lensa okuler adalah huruf “p” dengan
menggunakan perbesaran 4 kali. Titik fokus awal benda adalah 17 dan 6 (kiri dan
kanan), dan 20 dan 2 (depan dan belakang).
Saat preparat
digeser ke kiri, yang tampak pada lensa okuler adalah bergeser ke arah kanan,
begitu juga sebaliknya, dan ketika preparat di geser ke depan, maka yang tampak
pada lensa okuler adalah bergeser ke belakang. Hal ini karena dalam mikroskop
lensa okuler bersifat cekung, yaitu maya, terbalik dan diperbesar.
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya mikroskop merupakan suatu alat
yang bisa digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat di lihat
dengan mata kita sendiri. Mikroskop juga
mempermudah kita untuk dapat mengamati objek dan gerak yang sangat halus yang
tidak dapat diamati denagan mata kita sendiri.
Mikroskop merupakan suatu alat yang sederhana, yang bisa di gunakan oleh
siapa saja yang ingin mengamati bakteri atau benda yang sekecil apapun.
Mikroskop terdiri dari beberapa
bagian, yaitu : lensa okuler, tubus, revolver, lensa objektif, makrometer,
mikrometer, lengan mikroskop, kondensor, meja mikroskop, penjepit preparat,
diafragma, cermin, sendi inklinasi, dan kaki mikroskop (Arthur, 1968).
Dari hasil
pengamatan preparat huruf “b” dengan perbesaran 4 kali diperoleh bayangan yang
berbeda dengan aslinya yaitu tampak seperti huruf “q”. Perubahan yang terjadi
dikarenakan
sifat dari lensa cekung sehingga benda yang kecil terlihat lebih besar dan
terbalik dari benda aslinya. Hal ini juga dapat di lihat pada perlakuan ketika
preparat di geser ke kiri, ke kanan, ke depan dan ke belakang ternyata bayangan
yang dilihat pada mikroskop berlawan arah dengan arah perlakuan.
1.
Huruf “b”
v Titik fokus awal benda = 33 dan 9 (kiri dan kanan)
v Batas habis saat di geser ke kiri =
43
Batas habis saat di geser ke kanan =
37
v Selisih antara kedua titik =
43 – 37 = 6
D = 6 → r = 3
L =
π r2
= 3,14 x (3)2
= 3,14 x 9 = 28,26 mm2
v Titik fokus awal benda =
20 dan 2 (depan dan belakang)
v Batas habis saat di geser ke depan =
17
Batas habis saat di geser ke belakang = 28
v Selisih antara kedua titik =
28 – 17 = 11
D = 11 → r = 5,5
L = π r2
= 3,14 x (5,5)2
= 3,14 x 30,25 = 94,985 mm2
2.
Huruf “d”
·
Titik fokus
awal benda = 17 dan 6 (kiri dan
kanan)
·
Batas habis ke
kiri = 22
Batas habis ke kanan =
15
·
Selisih antara
kedua titik = 22 – 15 = 7
D = 7 → r = 3,5
L = π r2
= 3,14 x (3,5)2
= 3.14 x 12,25 = 38, 465
mm2
· Titik fokus awal benda =
20 dan 2 (depan dan belakang)
· Batas habis belakang =
23
Batas habis depan =
22
· Selisih antara kedua titik =
1
D = 1 → r = 0,5
L = π r2
= 3,14 x (0.5)2
= 3.14 x 0,25 = 0,785 mm2
KESIMPULAN
Mikroskop
terdiri dari beberapa bagian, yaitu : lensa okuler, tubus, revolver, lensa
objektif, makrometer, mikrometer, lengan mikroskop, kondensor, meja mikroskop,
penjepit preparat, diafragma, cermin, sendi inklinasi, dan kaki mikroskop.
Ketika preparat digeser ke kanan, maka yang tampak pada lensa
okuler preparat bergeser ke kiri. Hal tersebut berlaku sebaliknya karena sifat
dari cermin cekung yang sifatnya maya, terbalik dan diperbesar. Begitupun
ketika preparat di geser ke depan juga ke belakang, yang tejadi adalah
kebalikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar