Selasa, 04 Maret 2014

Penggunaan Mikroskop dan Komponennya

PENGGUNAAN MIKROSKOP

TUJUAN
1.      Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
2.      Menentukan luas bidang pandang mikroskop
3.      Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop

DASAR TEORI

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang Biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda yang kecil (Widjojo, 1987). Mikroskop Biologi digunakan untuk mengamati benda-benda tipis dan transparan. Benda yang di amati biasanya diletakkan di atas kaca objek dan medium air dan ditutup dengan kaca penutup.
Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu : mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksi ke mata (Campbell, 2008). Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Komponen-komponen mikroskop :
·         Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
·         Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
·         Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
·         Makrometer (pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
·         Mikrometer (pengatur halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan  Mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
·         Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
·         Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
·         Diafragma,  berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
·         Kondensor,  kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
·         Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·         Penjepit kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
·         Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
·         Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·         Sendi inklinasi, untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Cara menggunakan mikroskop :
1.      Siapkan mikroskop dan letakkan di atas meja yang datar
2.      Atur cermin mikroskop agar menghadap cahaya sehingga kaca kondensor menjadi terang
3.      Pasang preparat di atas meja mikroskop dengan cara menjepitnya
4.      Aturlah preparat hingga bagian yang ingin diamati berada dibawah lensa objektif
5.      Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor
6.      Sambil melihat melalui okuler, amati preparat sampai benda terlhat fokus dengan cara memutar makrometer dan mikrometer

METODE PENELITIAN

ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
·         Mikroskop
·         Gelas obyek dan gelas penutup
·         Pipet tetes
2.      Bahan
·         Potongan kertas bertuliskan huruf “d” dan “b”
·         Air

CARA KERJA
1.      Pengamatan terhadap potongan huruf “d” dan “b”
Letakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah perlahan-lahan dengan kaca penutup, lalu amati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa objektif lemah.
Bandingkan letak bayangan dengan objek yang diamati. Gambarlah bayangan tersebut.
Sambil memandang ke dalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke kanan, amati pergerakannya.
2.      Mengukur luas bidang pandang
Letakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah dengan kaca penutup secara perlahan-lahan, lalu amati preparat dengan perbesaran lensa objektif lemah.
Perhatikan bahwa dibagian semping kiri dan dibelakang meja preparat terdapat skala yang menentukan dua sumbu.
Amati lewat okuler dimana letak huruf “d” atau “b”, kemudian geserlah ke arah kanan sampai batas terakhir huruf terlihat. Tandai pada angka berapa letak titik dengan melihat angka pada skala.
Selanjutnya, geserlah ke arah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh bagian kanan.
Hitunglah luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara kedua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus :
L

Keterangan :
L : Luas bidang pandang
π : 3,14
r2 : Jari-jari


HASIL PENGAMATAN

1.      Pengamatan pada huruf “b”
Ketika huruf “b” di amati di bawah mikroskop, maka yang tampak pada lensa okuler adalah huruf “q” dengan menggunakan perbesaran 4 kali. Titik fokus awal benda adalah 33 dan 9 (kiri dan kanan), dan 20 dan 2 (depan dan belakang).

2.      Pengamatan pada huruf “d”
Ketika huruf “d” di amati di bawah mikroskop, maka yang tampak pada lensa okuler adalah huruf “p” dengan menggunakan perbesaran 4 kali. Titik fokus awal benda adalah 17 dan 6 (kiri dan kanan), dan 20 dan 2 (depan dan belakang).
Saat preparat digeser ke kiri, yang tampak pada lensa okuler adalah bergeser ke arah kanan, begitu juga sebaliknya, dan ketika preparat di geser ke depan, maka yang tampak pada lensa okuler adalah bergeser ke belakang. Hal ini karena dalam mikroskop lensa okuler bersifat cekung, yaitu maya, terbalik dan diperbesar.

PEMBAHASAN

Pada hakikatnya mikroskop merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat di lihat dengan mata kita sendiri.  Mikroskop juga mempermudah kita untuk dapat mengamati objek dan gerak yang sangat halus yang tidak dapat diamati denagan mata kita sendiri.  Mikroskop merupakan suatu alat yang sederhana, yang bisa di gunakan oleh siapa saja yang ingin mengamati bakteri atau benda yang sekecil apapun.
            Mikroskop terdiri dari beberapa bagian, yaitu : lensa okuler, tubus, revolver, lensa objektif, makrometer, mikrometer, lengan mikroskop, kondensor, meja mikroskop, penjepit preparat, diafragma, cermin, sendi inklinasi, dan kaki mikroskop (Arthur, 1968).
            Dari hasil pengamatan preparat huruf “b” dengan perbesaran 4 kali diperoleh bayangan yang berbeda dengan aslinya yaitu tampak seperti huruf “q”. Perubahan yang terjadi dikarenakan sifat dari lensa cekung sehingga benda yang kecil terlihat lebih besar dan terbalik dari benda aslinya. Hal ini juga dapat di lihat pada perlakuan ketika preparat di geser ke kiri, ke kanan, ke depan dan ke belakang ternyata bayangan yang dilihat pada mikroskop berlawan arah dengan arah perlakuan.
1.      Huruf “b”
v  Titik fokus awal benda                       =  33 dan 9 (kiri dan kanan)
v  Batas habis saat di geser ke kiri          = 43
Batas habis saat di geser ke kanan      = 37
v  Selisih antara kedua titik                     = 43 – 37 = 6
D = 6   → r = 3
L = π r2
= 3,14 x (3)2
  = 3,14 x 9 = 28,26 mm2

v  Titik fokus awal benda                       = 20 dan 2 (depan dan belakang)
v  Batas habis saat di geser ke depan      = 17
Batas habis saat di geser ke belakang = 28
v  Selisih antara kedua titik                     = 28 – 17 = 11
D = 11  →  r = 5,5
L = π r2
   = 3,14 x (5,5)2
   = 3,14 x 30,25 = 94,985 mm2

2.      Huruf “d”
·         Titik fokus awal benda           = 17 dan 6 (kiri dan kanan)
·         Batas habis ke kiri                   = 22
Batas habis ke kanan               = 15
·         Selisih antara kedua titik         = 22 – 15 = 7
D = 7  →  r = 3,5
L = π r2
   = 3,14 x (3,5)2
   = 3.14 x 12,25 = 38, 465 mm2

·       Titik fokus awal benda           = 20 dan 2 (depan dan belakang)
·       Batas habis belakang               = 23
Batas habis depan                   = 22
·      Selisih antara kedua titik         = 1
D = 1  →  r = 0,5
L = π r2
   = 3,14 x (0.5)2
   = 3.14 x 0,25 = 0,785 mm2
             

KESIMPULAN

            Mikroskop terdiri dari beberapa bagian, yaitu : lensa okuler, tubus, revolver, lensa objektif, makrometer, mikrometer, lengan mikroskop, kondensor, meja mikroskop, penjepit preparat, diafragma, cermin, sendi inklinasi, dan kaki mikroskop.

Ketika preparat digeser ke kanan, maka yang tampak pada lensa okuler preparat bergeser ke kiri. Hal tersebut berlaku sebaliknya karena sifat dari cermin cekung yang sifatnya maya, terbalik dan diperbesar. Begitupun ketika preparat di geser ke depan juga ke belakang, yang tejadi adalah kebalikannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar