DIFUSI DAN OSMOSIS
TUJUAN
• Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis
DASAR TEORI
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konentrasi yang sama. Difusi dapat terjadi karena gerakkan acak yang berjalan secara kontinu atau berlanjut yang menjadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat dalam suatu zat padat. Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakkan dengan molekul glukosa lain, dengan molekul air atau selulosa.
Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membran permeabel terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral.
Difusi adalah peristiwa di mana terjadi tranfer materi melalui materi lain. Transfer materi ini berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun secara keseluruhan ada arah neto dimana entropi akan meningkat. Difusi merupakan proses irreversible. Pada fasa gas dan cair, peristiwa difusi mudah terjadi; pada fasa padat difusi juga terjadi walaupun memerlukan waktu lebih lama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
o Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
o Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
o Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
o Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
o Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
Pada hakekatnya osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain di katakan permeabel secara deferensial. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membrane.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel. Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit
METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
1. Alat
o Cawan petri
o Skalpel/pisau potong
o Gelas ukur
2. Bahan
o Kentang/wortel
o Garam dapur halus
o Air
Cara Kerja
HASIL PENGAMATAN
NO
PERLAKUAN
AIR KETERANGAN
SEBELUM SESUDAH
1
2 Kentang + garam 20 ml 15 ml Kentang menjadi lunak
Kentang 20 ml 20 ml Kentang tetap keras
3
4 Kentang + garam 20 ml 15 ml Kentang menjadi lunak
Kentang 20 ml 20 ml Kentang tetap keras
5
6 Kentang + garam 20 ml 15 ml Kentang menjadi lunak
Kentang 20 ml 20 ml Kentang tetap keras
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas mengenai peristiwa yang terjadi pada percobaan difusi dan osmosis. Bahan yang digunakan ialah kentang, air dan garam dapur halus dimana kentang disini berfungsi sebagai membran permeabel. Dalam melaksanakan praktikum, membutuhkan dua kentang yang mana kentang diberi suatu cekungan yang cukup dalam yang salah satunya diberi garam dapur halus dan yang lainnya tidak, setelah itu dimasukkan kedalam cawan petri yang terlebih dahulu telah berisi air.
Pada kentang yang sebelum di beri garam dapur halus dan belum dimasukkan ke dalam cawan petri, keadaan kentang yaitu berwarna coklat muda, dengan ukuran panjang 2 cm serta lebarnya juga 2 cm, dan kentang dalam kondisi keras, namun suatu perubahan terjadi pada kentang setelah 30 menit kemudian berada dalam cawan petri. Perubahan yang terjadi ialah pada kentang terlihat bahwa sebelumnya kondisi kentang keras atau padat namun pada kentang yang berisi garam dapur halus didalamnya kondisi kentang menjadi lembek serta memiliki warna coklat sedikit tua dengan terdapat air didalam cekungan serta keadaan air dalam cawan petri menjadi berkurang dari semula volumenya 20 ml menjadi 15 ml. Hal ini menujukkan adanya suatu proses atau peristiwa yang terjadi pada kentang.
Peristiwa ini disebut dengan peristiwa osmosis, yaitu kentang dan garam memiliki suatu konsentrasi yang mana lebih tinggi apabila dibandingkan dengan lingkungannya yang memiliki konsentrasi yang rendah atau dapat dikatakan bahwa osmosis ialah pindahnya suatu zat pelarut.
Sedangkan pada kentang yang didalam cekungannya tidak diberi garam dapur terihat bahwa pada kondisi awal kentang padat atau keras dan setelah 30 menit kemudian kondisi kentang tetap dan warnannya pun tetap yaitu berwarna coklat muda atau dalam kata lain tidak terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi kentang dan warna kentang. Namun, dalam hal ini terlihat bahwa kentang mengalami suatu proses atau peristiwa yang terjadi yang mana peristiwa tersebut dinamakan difusi, yaitu berpindahnya suatu zat terlarut.
Dalam praktikum tersebut terlihat bahwa proses difusi dan osmosis sangat dipengaruhi oleh suatu konsentrasi zat yang mana dimiliki oleh setiap obyek. Bentuk serta warna kentang sebelum dan sesudah diletakkan kedalam cawan petri juga mengalami suatu perubahan. Tujuan dari kentang yang diberi garam pada percobaan ini adalah sebagai indikator untuk menunjukkan adanya peristiwa osmosis yang mana dalam hal ini osmosis merupakan proses perpindahan molekul dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial.
KESIMPULAN
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Sedangkan, Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, densitas medium, luas area, suhu, dan kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau non elektrolit). Dan Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel, ketebalan membrane, dan suhu.
Dapat disimpulkan bahwa pada percobaan kali ini yaitu difusi dan osmosis, terlihat bahwa pada kentang yang berada garam dapur halus dalam cekungannya terjadi suatu proses osmosis sedangkan pada kentang yang tidak terdapat cekungan didalamnya terjadi proses difusi. Dalam hal ini terlihat bahwa kentang sebagai membran permeabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar