Jumat, 14 Maret 2014

Answer !



Answer

“Semoga umurku lebih pendek daripada umurmu” kata-kata itu kembali terngiang di telingaku. Aku tertunduk sedih di depan gundukan merah itu, baunya masih wangi, tempat ini sudah benar-benar sepi sejak 2 jam yang lalu, tapi aku masih enggan beranjak meskipun matahari sudah mulai turun. Aku masih mengingat jelas ketika Ziya mengatakan keinginannya itu padaku. Walaupun sudah 1 tahun berlalu , ingatan itu masih nampak jelas dan ekspresinya saat itu masih tak pernah kulupakan. Aku masih ingat saat kutanya mengapa, ia hanya menjawabnya dengan senyuman, seperti biasa. Ia suka tersenyum, dan aku menyukai senyumnya, kapanpun aku mengingat senyumnya aku pasti merindukannya.
“Keinginannmu terkabul” Aku bergumam sambil memegang batu nisannya, air mataku mengalir. Aku tidak menyangka aku sebodoh itu, 2 tahun aku bersamanya tapi aku tidak tahu apa-apa tentang dirinya dan bagaimana keadaannya. Atau dia kah yang terlalu pandai menyembunyikan semuanya dariku?
Sejak kecil jantungnya tidak sempurna, ia seperti hidup dalam keberuntungan dan keajaiban hingga bisa bertahan sampai sejauh ini. Seumur hidupnya, hingga saat ini ia menunggu untuk transplantasi jantung, tapi ia tak pernah mendapatkannya. Dokter telah memvonis usiannya tak akan lebih dari 17 tahun, tapi ia berhasil bertahan selama satu tahun hingga di usianya yg ke 18 tahun. Ya, tepat ke 18 tahun, kemarin adalah hari ulang tahunnya. Bisakah aku menerima semua ini? Harus ! Itulah yang dapat ku terima.
Mengingatmu itu menyenangkan, membuatku selalu tersenyum. Namun, apakah aku juga harus mengingat peristiwa kemarin? Di hari menjelang kematianmu? Apakah aku bisa tersenyum lagi ketika aku mengingatmu?
Aku tidak tega melihat wajah pucat itu, mata yang sayu, kenapa ia menjadi seperti ini? Sedikit senyum tersungging di bibirnya yang pucat. Sepertinya ia memang sudah menyiapkan untuk semua ini. 
“Kenapa baru sekarang….?” Tanyaku perlahan saat aku duduk di sebelah tempat tidurnya.
“Kali ini biarkan aku yang berbicara…” Matanya seakan menyuruhku untuk tidak bertanya lagi. Senyumnya masih sama, selalu membuatku menjadi lebh tenang.
“Ada banyak pertanyaan yang selalu kau tanyakan dulu. Aku tahu aku jarang menjawabnya. Aku ingin menjawab semuanya sekarang, walaupun aku tidak tahu itu masih berguna atau tidak bagimu…” Ia kembali tersenyum, aku tertunduk tidak tahu harus menjawab apa. Tapi, setidaknya aku tahu, mungkin ini pembicaraanku yang terakhir dengannya.
Aku masih ingat saat aku bertanya mengapa kau ingin umurmu lebih pendek dari pada umurku. “Karena aku tidak ingin melewatkan satu haripun tanpamu” begitu kau menjawabnya. Sekarang aku tahu itu bukan keinginan, tapi kau sudah tahu kalau seperti inilah akhirnya. Ingatanku melayang tak beraturan, semuanya terlintas begitu saja dengan pertanyaan yang pernah kulontarkan padanya. Aku mengingat saat aku membaca tulisan di bukunya tentng kenaikan kelas di tahun ajaran baru. Aku juga sempat bingung mengapa kau sangat ingin berada di kelas itu. Kelas yang di angkatan sebelumnya merupakan kelas dengan julukan terburuk. Seperti biasa kau menjawabnya dengan senyuman dan mengalihkan pembicaraan. Kau sepertinya sangat bangga dengan kelasmu waktu itu dan ya, kau dan teman-temanmu berhasil membuatnya menjadi kelas terbaik. Tanpa kusadari bahwa hanya kelas itulah yang berhadapan langsung dengan kelasku. Ingin melihatku setiap hari? kau selalu saja bisa membuatku geli. Tapi apa kau tahu? aku juga melakukan hal sama seperti yang kau lakukan. Hingga aku rela pindah tempat duduk dekat dengan jendela agar dapat melihatmu yang berada di dalam kelas. Menyenangkan ketika benar-benar dapat melihatmu yang sedang serius mengikuti pelajaran tapi pada akhirnya ku ganggu dengan mengirimimu pesan. 
“Kenapa bangau kertas?” kau tahu  kan aku paling tidak bisa membuat origami. Itu membuatku pusing, bagaimana aku dapat mengabulkan permintaanmu? aku juga heran ketika kau berkata untuk membuatkan 1000 bangau kertas sebagai syarat untuk menjadi pacarmu. Aku pun rela meminta temanku untuk mengajariku membuatnya walaupun satu minggu lagi adalah ujian akhir sekolah. Tapi tiba-tiba kau hanya menyuruhku untuk membuatkan 15 bangau kertas saja, aku senang karena itu lebih mudah meskipun aku masih tidak tahu apa alasanmu.
Kau bilang 1000 bangau kertas dapat mengabulkan satu permohonan, aku tidak tahu kau membaca dongeng dari mana tapi itu membuatku geli. Sebenarnya tidak usah membuat bangau jika kau menginginkan sesuatu, katakan saja padaku, aku akan berusaha mengabulkannya. “Kalau aku udah gak ada nanti, ingatlah hal-hal yang indah aja ya, jangan waktu kita marahan” permintaanmu membuatku tersenyum. Saat bersamamu semua hal itu indah. Benakku berkata kau yang terindah.
“Maaf kalau aku sering marah-marah gak jelas ke kamu, aku tahu aku bukan orang penyabar, maaf selalu membingungkanmu. Tapi, itu karena aku menyukaimu”. Aku tahu, aku juga sering merasa begitu ketika aku bersamamu. Perasaanku tidak terkendali, aku tidak nyaman ketika jantungku berdebar, pikiranku pun kosong, aku tidak tahu apakah aku benar-benar memiliki pikiran. Tapi, aku sangat menikmatinya. Kau pun tersenyum untuk terakhir kalinya sebelum matamu tertutup untuk selamanya.
Hari semakin menjelang gelap, sebenarnya aku masih enggan meninggalkanmu sendiri disini. Aku ingin selalu menemanimu. Aku mengeluarkan sesuatu dari dalam saku ku. Sesuatu yang kau berikan di hari kelulusan, hadiah yang ku inginkan darimu. Mungkin pulpen merah ini terlihat tidak berguna karena ini adalah pulpen yang sudah kosong tanpa tinta di dalamnya, tapi ini bisa menorehkan sebuah cerita di dalam hatiku. Akan ku bawa kemanapun aku pergi, sebenarnya kamu tetap bersamaku, selalu. Aku pun menyadari aku akan selalu tersenyum ketika mengingatmu. Perlahan, aku pun beranjak dari tanah merah bertabur bunga itu.

Kamis, 13 Maret 2014

Difusi dan Osmosis

DIFUSI DAN OSMOSIS

TUJUAN
•    Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis

DASAR TEORI
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konentrasi yang sama. Difusi dapat terjadi karena gerakkan acak yang berjalan secara kontinu atau berlanjut yang menjadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat dalam suatu zat padat. Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakkan dengan molekul glukosa lain, dengan molekul air atau selulosa.
    Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membran permeabel terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral.
    Difusi adalah peristiwa di mana terjadi tranfer materi melalui materi lain. Transfer materi ini berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun secara keseluruhan ada arah neto dimana entropi akan meningkat. Difusi merupakan proses irreversible. Pada fasa gas dan cair, peristiwa difusi mudah terjadi; pada fasa padat difusi juga terjadi walaupun memerlukan waktu lebih lama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
o    Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
o    Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
o    Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
o    Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
o    Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
    Pada hakekatnya osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain di katakan permeabel secara deferensial. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membrane.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel. Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit


METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
1.    Alat
o    Cawan petri
o    Skalpel/pisau potong
o    Gelas ukur

2.    Bahan
o    Kentang/wortel
o    Garam dapur halus
o    Air
Cara Kerja





   



   







   



   


HASIL PENGAMATAN
NO
    PERLAKUAN
    AIR    KETERANGAN
        SEBELUM    SESUDAH   
1
2    Kentang + garam    20 ml    15 ml    Kentang menjadi lunak
    Kentang    20 ml    20 ml    Kentang tetap keras
3
4    Kentang + garam    20 ml    15 ml    Kentang menjadi lunak
    Kentang    20 ml    20 ml    Kentang tetap keras
5
6    Kentang + garam    20 ml    15 ml    Kentang menjadi lunak
    Kentang    20 ml    20 ml    Kentang tetap keras


PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini membahas mengenai peristiwa yang terjadi pada percobaan difusi dan osmosis. Bahan yang digunakan ialah kentang, air dan garam dapur halus dimana kentang disini berfungsi sebagai membran permeabel. Dalam melaksanakan praktikum, membutuhkan dua kentang yang mana kentang diberi suatu cekungan yang cukup dalam yang salah satunya diberi garam dapur halus dan yang lainnya tidak, setelah itu dimasukkan kedalam cawan petri yang terlebih dahulu telah berisi air.
    Pada kentang yang sebelum di beri garam dapur halus dan belum dimasukkan ke dalam cawan petri, keadaan kentang yaitu berwarna coklat muda, dengan ukuran panjang 2 cm serta lebarnya juga 2 cm, dan kentang dalam kondisi keras, namun suatu perubahan terjadi pada kentang setelah 30 menit kemudian berada dalam cawan petri. Perubahan yang terjadi ialah pada kentang terlihat bahwa sebelumnya kondisi kentang keras atau padat namun pada kentang yang berisi garam dapur halus didalamnya kondisi kentang menjadi lembek serta memiliki warna coklat sedikit tua dengan terdapat air didalam cekungan serta keadaan air dalam cawan petri menjadi berkurang dari semula volumenya 20 ml menjadi 15 ml. Hal ini menujukkan adanya suatu proses atau peristiwa yang terjadi pada kentang.
    Peristiwa ini disebut dengan peristiwa osmosis, yaitu kentang dan garam memiliki suatu konsentrasi yang mana lebih tinggi apabila dibandingkan dengan lingkungannya yang memiliki konsentrasi yang rendah atau dapat dikatakan bahwa osmosis ialah pindahnya suatu zat pelarut.
    Sedangkan pada kentang yang didalam cekungannya tidak diberi garam dapur terihat bahwa pada kondisi awal kentang padat atau keras dan setelah 30 menit kemudian kondisi kentang tetap dan warnannya pun tetap yaitu berwarna coklat muda atau dalam kata lain tidak terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi kentang dan warna kentang. Namun,  dalam hal ini terlihat bahwa kentang mengalami suatu proses atau peristiwa yang terjadi yang mana peristiwa tersebut dinamakan difusi, yaitu berpindahnya suatu zat terlarut.
    Dalam praktikum tersebut terlihat bahwa proses difusi dan osmosis sangat dipengaruhi oleh suatu konsentrasi zat yang mana dimiliki oleh setiap obyek.  Bentuk serta warna kentang sebelum dan sesudah diletakkan kedalam cawan petri juga mengalami suatu perubahan. Tujuan dari kentang yang diberi garam pada percobaan ini adalah sebagai indikator untuk menunjukkan adanya peristiwa osmosis yang mana dalam hal ini osmosis merupakan proses perpindahan molekul dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial.

KESIMPULAN

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Sedangkan, Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, densitas medium, luas area, suhu, dan kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau non elektrolit). Dan Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel, ketebalan membrane, dan suhu.
Dapat  disimpulkan bahwa pada percobaan kali ini yaitu difusi dan osmosis, terlihat bahwa pada kentang yang berada garam dapur halus dalam cekungannya terjadi suatu proses osmosis sedangkan pada kentang yang tidak terdapat cekungan didalamnya terjadi proses difusi. Dalam hal ini terlihat bahwa kentang sebagai membran permeabel.

Selasa, 04 Maret 2014

Penggunaan Mikroskop dan Komponennya

PENGGUNAAN MIKROSKOP

TUJUAN
1.      Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
2.      Menentukan luas bidang pandang mikroskop
3.      Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop

DASAR TEORI

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang Biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda yang kecil (Widjojo, 1987). Mikroskop Biologi digunakan untuk mengamati benda-benda tipis dan transparan. Benda yang di amati biasanya diletakkan di atas kaca objek dan medium air dan ditutup dengan kaca penutup.
Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu : mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksi ke mata (Campbell, 2008). Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Komponen-komponen mikroskop :
·         Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
·         Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
·         Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
·         Makrometer (pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
·         Mikrometer (pengatur halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan  Mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
·         Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
·         Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
·         Diafragma,  berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
·         Kondensor,  kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
·         Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·         Penjepit kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
·         Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
·         Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·         Sendi inklinasi, untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Cara menggunakan mikroskop :
1.      Siapkan mikroskop dan letakkan di atas meja yang datar
2.      Atur cermin mikroskop agar menghadap cahaya sehingga kaca kondensor menjadi terang
3.      Pasang preparat di atas meja mikroskop dengan cara menjepitnya
4.      Aturlah preparat hingga bagian yang ingin diamati berada dibawah lensa objektif
5.      Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor
6.      Sambil melihat melalui okuler, amati preparat sampai benda terlhat fokus dengan cara memutar makrometer dan mikrometer

METODE PENELITIAN

ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
·         Mikroskop
·         Gelas obyek dan gelas penutup
·         Pipet tetes
2.      Bahan
·         Potongan kertas bertuliskan huruf “d” dan “b”
·         Air

CARA KERJA
1.      Pengamatan terhadap potongan huruf “d” dan “b”
Letakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah perlahan-lahan dengan kaca penutup, lalu amati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa objektif lemah.
Bandingkan letak bayangan dengan objek yang diamati. Gambarlah bayangan tersebut.
Sambil memandang ke dalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke kanan, amati pergerakannya.
2.      Mengukur luas bidang pandang
Letakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah dengan kaca penutup secara perlahan-lahan, lalu amati preparat dengan perbesaran lensa objektif lemah.
Perhatikan bahwa dibagian semping kiri dan dibelakang meja preparat terdapat skala yang menentukan dua sumbu.
Amati lewat okuler dimana letak huruf “d” atau “b”, kemudian geserlah ke arah kanan sampai batas terakhir huruf terlihat. Tandai pada angka berapa letak titik dengan melihat angka pada skala.
Selanjutnya, geserlah ke arah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh bagian kanan.
Hitunglah luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara kedua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus :
L

Keterangan :
L : Luas bidang pandang
π : 3,14
r2 : Jari-jari


HASIL PENGAMATAN

1.      Pengamatan pada huruf “b”
Ketika huruf “b” di amati di bawah mikroskop, maka yang tampak pada lensa okuler adalah huruf “q” dengan menggunakan perbesaran 4 kali. Titik fokus awal benda adalah 33 dan 9 (kiri dan kanan), dan 20 dan 2 (depan dan belakang).

2.      Pengamatan pada huruf “d”
Ketika huruf “d” di amati di bawah mikroskop, maka yang tampak pada lensa okuler adalah huruf “p” dengan menggunakan perbesaran 4 kali. Titik fokus awal benda adalah 17 dan 6 (kiri dan kanan), dan 20 dan 2 (depan dan belakang).
Saat preparat digeser ke kiri, yang tampak pada lensa okuler adalah bergeser ke arah kanan, begitu juga sebaliknya, dan ketika preparat di geser ke depan, maka yang tampak pada lensa okuler adalah bergeser ke belakang. Hal ini karena dalam mikroskop lensa okuler bersifat cekung, yaitu maya, terbalik dan diperbesar.

PEMBAHASAN

Pada hakikatnya mikroskop merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat di lihat dengan mata kita sendiri.  Mikroskop juga mempermudah kita untuk dapat mengamati objek dan gerak yang sangat halus yang tidak dapat diamati denagan mata kita sendiri.  Mikroskop merupakan suatu alat yang sederhana, yang bisa di gunakan oleh siapa saja yang ingin mengamati bakteri atau benda yang sekecil apapun.
            Mikroskop terdiri dari beberapa bagian, yaitu : lensa okuler, tubus, revolver, lensa objektif, makrometer, mikrometer, lengan mikroskop, kondensor, meja mikroskop, penjepit preparat, diafragma, cermin, sendi inklinasi, dan kaki mikroskop (Arthur, 1968).
            Dari hasil pengamatan preparat huruf “b” dengan perbesaran 4 kali diperoleh bayangan yang berbeda dengan aslinya yaitu tampak seperti huruf “q”. Perubahan yang terjadi dikarenakan sifat dari lensa cekung sehingga benda yang kecil terlihat lebih besar dan terbalik dari benda aslinya. Hal ini juga dapat di lihat pada perlakuan ketika preparat di geser ke kiri, ke kanan, ke depan dan ke belakang ternyata bayangan yang dilihat pada mikroskop berlawan arah dengan arah perlakuan.
1.      Huruf “b”
v  Titik fokus awal benda                       =  33 dan 9 (kiri dan kanan)
v  Batas habis saat di geser ke kiri          = 43
Batas habis saat di geser ke kanan      = 37
v  Selisih antara kedua titik                     = 43 – 37 = 6
D = 6   → r = 3
L = π r2
= 3,14 x (3)2
  = 3,14 x 9 = 28,26 mm2

v  Titik fokus awal benda                       = 20 dan 2 (depan dan belakang)
v  Batas habis saat di geser ke depan      = 17
Batas habis saat di geser ke belakang = 28
v  Selisih antara kedua titik                     = 28 – 17 = 11
D = 11  →  r = 5,5
L = π r2
   = 3,14 x (5,5)2
   = 3,14 x 30,25 = 94,985 mm2

2.      Huruf “d”
·         Titik fokus awal benda           = 17 dan 6 (kiri dan kanan)
·         Batas habis ke kiri                   = 22
Batas habis ke kanan               = 15
·         Selisih antara kedua titik         = 22 – 15 = 7
D = 7  →  r = 3,5
L = π r2
   = 3,14 x (3,5)2
   = 3.14 x 12,25 = 38, 465 mm2

·       Titik fokus awal benda           = 20 dan 2 (depan dan belakang)
·       Batas habis belakang               = 23
Batas habis depan                   = 22
·      Selisih antara kedua titik         = 1
D = 1  →  r = 0,5
L = π r2
   = 3,14 x (0.5)2
   = 3.14 x 0,25 = 0,785 mm2
             

KESIMPULAN

            Mikroskop terdiri dari beberapa bagian, yaitu : lensa okuler, tubus, revolver, lensa objektif, makrometer, mikrometer, lengan mikroskop, kondensor, meja mikroskop, penjepit preparat, diafragma, cermin, sendi inklinasi, dan kaki mikroskop.

Ketika preparat digeser ke kanan, maka yang tampak pada lensa okuler preparat bergeser ke kiri. Hal tersebut berlaku sebaliknya karena sifat dari cermin cekung yang sifatnya maya, terbalik dan diperbesar. Begitupun ketika preparat di geser ke depan juga ke belakang, yang tejadi adalah kebalikannya.