Selasa, 05 Agustus 2014

Lembayung Keemasan

Bintang-bintang membungkuk tuk menciummu..
Dan aku terbaring merindukanmu..
Sirami aku dengan udara yang kencang,
Karna aku kan tidur dengan nyaman dan nyenyak..

Namun aku kan merindukan lenganmu memelukku..
Kan kukirim kartu pos kepadamu, sayang..
Karna kuharap kau di sini..

Kan kusaksikan malam berganti siang,
Namun tidaklah sama jika tanpamu..
Karna perlu dua orang untuk bisa saling berbisik..

Keheningan tidaklah begitu buruk,
Hingga kulihat tanganku dan kurasakan kesedihan..
Karna di antara jemariku,
Adalah tempat yang paling tepat untuk jemarimu..

Kan kutemukan ketenangan dalam bentuk baru,
Meski aku belum terlelap selama dua hari..
Karna nostalgia dingin,
Mendinginkanku hingga ke tulang..
Namun tersimbah dalam lembayung keemasan,
Aku kan duduk di beranda depan sepanjang malam..
Terus menerus merenung karena,
Saat aku memikirkanmu aku tak merasa sendiri..

Tiap kali ku kedipkan mata,
Aku kan memikirkanmu malam ini..

Saat mata jingga menjadi lebih terang,
Dan sayap yang berat menjadi ringan,
Kan kurasakan langit dan aku merasa hidup lagi..
Dan aku kan melupakan dunia yang kutahu,
Namun ku berjanji takkan melupakanmu..

Jika suaraku bisa sampai melewati masa lalu,
Aku kan berbisik di telingamu,
Kuharap engkau di sini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar