Cikal bakal Universitas Jember berasal dari gagasan dr. R. Achmad bersama-sama dengan R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman yang bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di Jember.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pada tanggal 1 April 1957, ketiganya membentuk panitia yang diberi nama Panitia
Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad; Penulis R. Th. Soengedi, dan
Bendahara R. M. Soerachman.
Selanjutnya Panitia Triumviraat ini pada tanggal 5 Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas Tawang
Alun (disahkan dengan Akta Notaris tanggal 8 Maret 1958 Nomor 13 di Jember). Yayasan Universitas Tawang Alun
inilah yang kemudian mendirikan universitas swasta di Jember dengan nama
Universitas Tawang Alun yang kemudian disingkat UNITA. Dalam perjalanannya,
ketiga tokoh tersebut mendapatkan dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R.
Soedjarwo.
Pada tahun 1959 tepatnya pada tanggal 26 Januari 1959, R.
Soedjarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan Unita. Secara kebetulan, pada periode
1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo juga menjabat sebagai Ketua DPRD
Swatantra. Boleh dikata, sebagai Bupati Jember waktu itu, R. Soedjarwo
mempunyai perhatian cukup besar terhadap pembangunan pendidikan di Kabupaten
Jember. Mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu masih sangat terbatas.
Maka, untuk menunjang bidang pendidikan, R. Soedjarwo bersama tokoh-tokoh
masyarakat kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember (YPKD)
dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang dunia pendidikan. Salah
satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R. Soedjarwo minta sumbangan dari
masyarakat Kabupaten Jember berupa buah kelapa dan botol kosong untuk dijual.
Selanjutnya dananya dipergunakan untuk membantu Unita dan sekolah-sekolah yang
lain. Untuk membesarkan Unita, R. Soedjarwo kemudian membantu mendirikan gedung
kampus Unita yang ada di jalan PB Sudirman seluas 656 meter persegi. Gedung
tersebut dibangun di atas tanah seluas 2.160 meter persegi dengan biaya
pembangunan sebesar Rp 23.243,66. Dana tersebut bersumber dari dana YPKD. Sejak
tahun 1960, Unita semakin berkembang. Jumlah fakultas, satu demi satu
bertambah. Meliputi, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian. Seiring perjalanan waktu,
untuk menambah prasarana kampus, Unita mengundang USAID untuk mendapatkan
sumbangan berupa alat laboratorium dan buku-buku.
Kampus Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah
diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1960, Tegal Boto masih berupa daerah
terpencil bagaikan “pulau mati” dan tidak bisa dijangkau transportasi darat.
Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun jembatan di jalan
PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961. “Jembatan tersebut baru selesai
tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai jembatan Jarwo. Pada awal 1961
Yayasan Unita mulai merintis upaya agar Unita bisa berstatus negeri. Untuk itu,
R. Soedjarwo mengadakan koordinasi dengan segenap pengurus yayasan, pengurus
Unita, tokoh-tokoh daerah, termasuk anggota DPRD. Sidang DPRD pada 19 April
1961 akhirnya menghasilkan keputusan menetapkan resolusi. Resolusi tersebut
isinya menyangkut beberapa hal. Pertama, tentang memperkuat ide pembukaan
Fakultas Kedokteran, kedua mengirim delegasi yang terdiri dari Ketua DPRD
menghadap Pemerintah Pusat, dan ketiga Universitas Tawang Alun agar diakui
sebagai Universitas Negeri. Langkah selanjutnya, Yayasan Unita mengirim
beberapa delegasi untuk menghadap Menteri PTIP waktu itu dipegang Prof Mr Iwa
Kusumasumantri. Hasilnya memberikan harapan baru, pemerintah akan menegerikan
Unita bersama-sama dengan Unibraw pada 20 Mei 1962.
Pada awal berdirinya pada tahun 1964, Universitas Negeri
Djember yang disingkat UNED, memiliki lima fakultas, terdiri dari Fakultas
Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi, Fakultas Sosial dan Politik dan
Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di
Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R. Achmad.
Kepemimpinan dr. R. Achmad dilanjutkan oleh Letkol Soedi
Harjohoedojo (1967-1969), Letkol Soetardjo, SH (1969-1978) dan Kolonel Drs.
H.R. Warsito (1978-1986). Baru semenjak tahun 1986, rektor Universitas Jember
dijabat oleh sivitas akademika-nya sendiri, yakni oleh Prof. Dr. Simanhadi
Widyaprakosa (1986-1995), Prof. Dr. Kabul Santoso, M.S. (1995-2003), Dr. Ir. T.
Sutikto, M.Sc. (2003-2012), dan Moch. Hasan, M. Sc., Ph.D (2012 - sampai kini).